Sabtu, 17 Desember 2011

pendekatan makna


biar blog ini lebih bermanfaat,, tak postingin sebagian hasil kerja kelompok.ku dalam mata kuliah SEMANTIK.. mata kuliah yang amat membingungkan,, 

sebenernya simpel sih, tapi dibuat ribet sama buku dan dosennya..

 Pengertian makna dalam pemakaian sehari-hari
Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian. Pengertian makna cenderung lebih dekat dengan pengertian arti, namun bukan berarti keduanya sinonim mutlak. Disebut demikian karena arti adalah kata yang telah mencakup makna dan pengertian (Kridalaksana, 1982:15).

Pengertian makna sebagai istilah
Kata makna sebagai istilah mengacu pada pengertian yang sangat luas. Makna ialah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti (Grice, 1957; Bolinger, 1981:108). Dari batasan pengertian itu, dapat diketahui adanya tiga unsur pokok yang tercakup di dalamnya, yakni
(1)   makna adalah hasil hubungan antara bahasa dengan dunia luar
(2)   penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para pemakai, serta
(3)   perwujudan makna itu dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat saling dimengerti.
Yang dimaksud hubungan antara bahasa dengan dunia luar, dalam hal ini terdapat tiga pandangan filosofis yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Ketiga pandangan yang dimaksud adalah (1) realisme, (2) nominalisme, dan (3) konseptualisme.
(1)     Realisme beranggapan bahwa terhadap wujud dunia luar, manusia selalu memiliki jalan pikiran tertentu. Pandangan bahwa antara “makna kata” dengan wujud yang dimaknai” memiliki hubungan yang hakiki, akhirnya menimbulkan klasifikasi makna kata yang dibedakan antara yang kongkret, abstrak, tunggal, jamak, khusus, maupun universal ternyata tidak selamanya mudah. Batas antara benda konkret dan abstrak, khusus atau universal, seringkali sulit ditentukan. Kata “mendung” misalnya, selain dapat diacukan sebagai benda, dapat pula diacukan sebagai “suasana sedih”.
(2)     Dalam nominalisme, hubungan antara makna kata dengan dunia luar semata-mata bersifat arbitrer meskipun sewenang-wenang penentuan hubungannya oleh para pemakai dilatari oleh adanya konvensi. Sebab itulah, penunjukkan makna kata bukan bersifat perseorangan, melainkan memiliki kebersamaan.
(3)     Bagi konseptualisme, pemaknaan sepenuhnya ditentukan oleh adanya asosiasi dan konseptualisasi pemakai bahasa, lepas dari dunia luar yang diacunya.

Pengertian makna dan pendekatan referensial
Dalam pendekatan referensial, makna diartikan sebagai label yang berada dalam kesadaran manusia untuk menunjuk dunia luar. Sebagai label atau julukan, makna itu hadir karena adanya kesadaran pengamatan terhadap fakta dan penarikan kesimpulan yang keseluruhannya berlangsung secara subjektif. Kesadaran pengamatan dan penarikan kesimpulan dalam pemberian julukan, dan pemaknaan tersebut, berlangsung melalui bahasa. Akan tetapi, berbeda dengan bahasa keseharian, bahasa yang digunakan di situ adalah bahasa perseorangan atau private language. Terdapatnya bahasa perseorangan yang mempribadi tersebut lebih lanjut menyebabkan keberadaan mmakna sangat ditentukan oleh adanya nilai, motivasi, sikap, pandangan, maupun minat secara individual. Dagai makna yang beragam.alam puisi, misalnya, pemberian julukan yang bersifat individual itu mengakibatkan kata-kata yang digunakan menuansakan berbagai makna yang beragam.

Pengertian makna dalam pendekatan ideasional
            Dalam pendekatan ideasional, makna adalah gambaran gagasan dari suatu bentuk kebahasaan yang bersifat sewenang-wenangnya, tetapi memiliki konvensi sehingga dapat saling dimengerti. Gambaran gagasan dari suatu bentuk kebahasaan yang bersifat sewenang-wenang, tetapi memiliki konvensi sehingga dapat saling dimengerti. Gambaran kesatuan hubungan antara makna dengan bentuk kebahasaan itu secara jelas dapat dikaji dalam perumusan Grice.
            Meletakkan komponen semantik pada adanya suatu gagasan, bukan berarti pendekatan ideasional mengabaikan makna pada aspek bunyi, kata dan frase. Jerrold J. Katz mengungkapkan bahwa penanda semantis dari bunyi, kata dan frase sebagai unsur-unsur pembangun kalimat, dapat langsung diidentifikasi lewat kalimat. Dengan mengidentifikasi unsur-unsur kalimat itu sebagai satuan gagasan, diharapkan pemaknaan tidak berlangsung secara lepas-lepas, tetapi mengacu pada sauan makna yang dapat digunakan dalam komunikasi (Katz, dalam Steinberg & Jakobovits, 1978 : 297).
            Pendekatan ideasional dilatari gagasan dari John Locke, yakni “. . . bahasa adalah pengemban makna untuk mengomukasikan gagasan”. (Alston, 1964: 22). Dalam pedekatan Ideasional, makna dianggap sebagai pemerkah ide yang memperoleh bentuk lewat bahasa dan terwujud dalam kode. Dari adanya kegiatan “pembahasan pesan” dan “pengolahan kode”, maka dalam pendekatan ideasional, penguasaan aspek kognitif dan rekognisi dari pemeran dalam kegiatan komunikasi, sangat penting. Aspek kognisi dan rekognisi memiliki sasaran, baik pada aspek gramatik, hubungan antara aspek gramatik dengan unsur semantis, maupun hubungan antara bahasa dengan dunia luar.
            Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa bahasa memiliki kedudukan sentral. Dengan demikian, kesalahan penggunaan bahasa dalam proses berpikir menyebabkan pesan yang disampaikan tidak tepat. Sebaliknya, seandainya penggunaan bahasa dalam proses berpikir sudah benar, tetapi kode yang diwujudkan mengandung kesalahan, informasi yang diterima pun dapat menyimpang. Pada sisi lain, meskipun pembahasan pesan dan kode sudah benar, bila terjadi gangguan penerimaan, besar kemungkinan informasi yang diterima tidak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Pandangan bahwa bahasa adalah ekspresi bebas dari gagasan lebih lanjut, juga diungkapkan Chomsky. Pelopor dalam menghadirkan teori generatif Transformasi.
            Betapa pun bagusnya pandangan dalam pendekatan ideasional, kritik masih juga berdatangan. Selain itu, meletakkan bahasa sebagai wujud gagasan; sebagai perilaku eksternal dari yang internal, tidak dapat berlaku umum.
            Kritikan lain, mengharapan kesejajaran asosiasi fakta dari makna kata antara penutur dengan pendengar tidak selamanya terlaksana. Kata anjing, misalnya, bagi penutur mungkin menunjuk ke asosiasi fakta “binatang kesayangan”, Bagi pendengar mungkin justru berkebalikan.

Pengertian makna dalam pendekatan behavioral
            Sebelumnya telah dijelaskan pendekatan referansial dan pendekatan ideasional. Keberadaan dari pendekatan behavioral terhadap kedua pendekatan tersebut, salah satunya adalah, kedua pendekatan itu telah mengabaikan konteks sosial dan situsional yang oleh kaum behavioral dianggap berperanan penting dalam menentukan makna. Kritik lain terhadap kedua pendekatan di atas adalah pada objek utama kajian yang justru tidak pernah dapat diobservasi secara langsung. Pernyataan dalam kajian ideasional yang berkaitan dengan keselarasan pemahaman antara penutur dengan pendengar dalam memaknai kode. Misalnya dalam pendekatan behavioral dianggap kajian spektakulatif karena pengkaji tidak pernah mampu meneliti karakteristik idea atau penuturan-pendengar, sejalan dengan aktivitas pengelolahan pesan dan pemahamannya. Sebab tuturan atau unit terkecil yang mengandung makna penuh dari keseluruhan speech event yang berlangsung speech situation disebut speech act (Hymes, 1972:56).
            Penentuan makna dalam speech act menurut Searle harus bertolak dari berbagai kondisi dan situasi yang melatari pemunculannya (Searle, 1969). Makna keseluruhan unit ujaran dengan demikian harus disesuaikan dengan latar situasi dan bentuk interaksi sosial yang mengondisikannya. Hal itu sejalan dengan rumusan pengertian Austin.
            Konsep yang antara lain dikembangkan oleh Austin, Hare, Searle, Alston, dll, akhirnya juga tidak lepas dari kritik. Kritik utama, yang akan datang dari Chomsky, menganggap bahwa meletakkan unsur luar bahasa sejajar dengan bahasa dalam rangka menghadirkan makna, berarti menghilangkan aspek kreatif bahasa itu sendiri yang dapat digunakan untuk mengekspresikan gagasan secara bebas.

2 komentar:

  1. boleh minta daftar pustaka nya ga? thanks

    BalasHapus
  2. https://www.wattpad.com/user/prayforbohemian
    mampir di tempatku kakak

    BalasHapus